Rabu, 15 April 2009

‘LOVE MORE”, SK DI TANAH PAPUA



Jika kita mendengar kata “Tanah Papua” pastilah bayangan kita adalah daerah yang terpencil, pedalaman dan “eksotis”. Belum lagi jaraknya yang sangat jauh dari Jakarta, butuh waktu kurang lebih 8 jam perjalanan dengan pesawat terbang. Pasti banyak pegawai yang “berat” untuk bertugas di sini. Tahun 2005 yang lalu saya pernah berkunjung ke Tanah Papua (Jayapura) dengan ST (Surat Tugas), dan sejak itu batin saya berkata jangan sampai saya ditugaskan di Tanah Papua dengan SK (Surat Keputusan). Tapi apa daya, nasib berkata lain, sekonyong-konyong pada Agustus 2008 keluar SK yang disitu nama saya tertulis menempati posisi baru sebagai Kepala Seksi Bank/Giro Pos KPPN Jayapura. Sebelumnya saya bertugas di KPPN Larantuka-Flores Timur sebagai Kepala Seksi Verifikasi & Akuntansi. Jadi dari Timur mutasi ke paling Timur hehe. Ada perasaan shock mengingat apa yang saya tidak inginkan ternyata justru menjadi kenyataan!


Kenyataan memang harus dihadapi. Sesuai dengan komitmen awal sebagai PNS, kita harus siap ditempatkan dimana saja, suka ataupun tidak suka. Apalagi kita sebagai ”prajurit” Ditjen Perbendaharaan harus siap menerima perintah ”jenderal” di Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. Alhasil, dengan semangat pengabdian yang tulus saya akhirnya dapat menikmati hari-hari di Tanah Papua dengan cukup happy. Kuncinya adalah berusaha untuk ”Love More”, mencintai pekerjaan kita.
Cintailah pekerjaan kita dengan sepenuh hati, apalagi kalau kita sama sekali tidak memiliki pilihan. Cintailah pekerjaan kita demi anak istri yang menunggu jauh di sana....


Cinta adalah dasar keiklasan dan ketulusan melakukan sesuatu. Cinta adalah sebuah alasan untuk tetap berkomitmen dan tidak putus asa. Tanpa cinta, kita akan mudah pudar, tawar dan mundur.
Tanpa cinta, sangat kecil peluang kita untuk sukses dalam menjalani pekerjaan. Apapun yang kita lakukan tanpa cinta, akan menghasilkan output yang kurang baik. Bila kita melaksanakan pekerjaan dengan berat hati, ”separuh nafas”, dan tidak ada cinta di dalamnya, pastilah hasil pekerjaan kita akan kurang maksimal atau bahkan ”berantakan”. Hasil pekerjaan yang berantakan tentunya akan berdampak negatif terhadap penilaian kinerja kita, bisa-bisa di mutasi lagi ke Papua New Guinea haha...


Apakah saat ini Anda dalam keadaan ”membenci” pekerjaan Anda? Mengapa?
Apakah karena pimpinan anda yang ”diskriminatif”, pilih kasih, kurang kompeten dan galak? Atau remunerasi, tunjangan Papua, Tunjangan Kerja Tambahan yang Anda terima kurang layak menurut Anda? Atau situasi dan hubungan kerja yang kurang kondusif? Atau Perilaku Like and Dislike yang masih dominan dipraktekkan oleh petinggi organisasi? Atau Pola Mutasi yang tidak jelas???? Saran saya, marilah secepatnya kita mengubah rasa benci itu menjadi cinta, sejelek apapun organisasi dan suasana kerja yg kita rasakan. Apabila kita tidak mau memperbaiki dan mencintai pekerjaan kita, maka yang akan mengalami kerugian besar adalah diri kita sendiri. Kita akhirnya akan bekerja asal-asalan serta tidak bersemangat untuk berperforma yang optimal.

Menyadari itu semua, saya tetap berkomitmen memberikan yang terbaik untuk Ditjen Perbendaharaan. Walaupun harus berpisah dari anak istri, walaupun harus merelakan tabungan yang tidak seberapa habis untuk bolak-balik menjenguk keluarga, walaupun harus hidup di Tanah Papua yang akhir-akhir ini rawan konflik, saya tetap mencintai pekerjaan saya di Tanah Papua ini. Sebagai penutup, mungkin syair sebuah lagu berikut sangat cocok untuk kita renungkan:

Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini

Bukan karna kuat dan hebatku

Semua karena cinta, semua karena cinta

Tak Mampu diriku dapat berdiri tegar

Trima Kasih Cinta.....

2 komentar:

  1. keren baca tulisan bapak..
    seperti termotivasi untuk lebih semangat menjalani hidup walaupun banyak halangannya:)
    saya setuju dengan bapak dengan cinta segalanya bisa dilewati, apalagi dengan orang - orang yang dicintai yang selalu memberi support sehingga segalanya menjadi mudah.
    sukses buat bapak dan keluarga.
    gbu:)

    BalasHapus
  2. salam kenal Pak tony. love to read your writing. dah di bandung kan???

    BalasHapus