Minggu, 10 Mei 2009

BERKUNJUNG KE MAC ARTHUR MONUMENT



Sabtu, 9 Mei 2009 saya dan rombongan kecil pegawai Ditjen Perbendaharaan yang "bermarkas" di Polimak-Jayapura memanfaatkan hari libur dengan mengunjungi Tugu Jend Mac Arthur di Sentani. Rombongan kami terdiri dari Supratman, Waluyo, Arifin, Imam Subagyo, Putut Sad Herutomo, Bimanyu Eka Yuda dan saya sendiri.

Tugu Jenderal Mac Arthur di bangun di atas sebuah bukit oleh suku Sentani di sebut Pelwai Mogho dan sekarang dikenal sebagai Ifar Gunung. Tugu ini mengandung nilai sejarah sebagai lambang kebesaran Amerika Serikat bersama sekutunya di bawah pimpinan Jenderal Douglas Mac Arthur. Monumen ini merupakan simbol bangsa Amerika dan Angkatan bersenjata Sekutu yang berkuasa di Papua dibawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur pada Perang Dunia II. Pada waktu itu sang Jenderal membangun markas besar Perang Pasifik Barat di Hollandia (sekarang Jayapura). Berdasarkan catatan sejarah, Jayapura yang dulunya bernama Hollandia, dijadikan markas pertahanan tentara sekutu untuk menyerbu Kepulauan Admirally dan menetralisir basis pertahanan Jepang di Rabaul, Papua New Guinea (PNG) tahun 1944.

Jayapura dipilih menjadi markas karena memiliki nilai strategis dari segi geografis terhadap tempat-tempat yang menjadi sasaran penyerbuan sekutu. Selain itu, wilayah Jayapura yang berbatasan dengan pantai yang menghubungkannya dengan Samudera Pasifik, sesuai untuk dijadikan basis pertahanan angkatan laut sekutu. Taktik perang yang dirancang sekutu di bawah komando Jendral Mac Arthur dinamakan 'Lompat Katak'. Selain itu, di tempat ini pula dirancang persiapan penyerangan sekutu atas Filipina melalui operasi militer laut dan udara.

Sementara itu, penempatan markas di Jayapura membuahkan kesuksesan bagi sekutu dengan dibebaskannya New Guinea atau Papua dari pihak Jepang oleh sekutu yang berlangsung kurang dari tiga bulan, yaitu sejak 22 April hingga 30 Juli 1944. Pada 6 Juni 1944, operasi militer sekutu pimpinan Mac Arthur dinyatakan selesai. Selanjutnya, Hollandia dijadikan sebagai Markas Besar Pasifik Barat Daya, Pusat Angkatan Udara dan Angkatan Darat Sekutu. Monumen tersebut dibangun untuk memperingati keberhasilan Jenderal MacArthur dengan sumpahnya yang terkenal “Saya akan kembali” yang dipahat pada kaki monumen. Monumen ini berdiri pada ketinggian 325 meter di atas permukaan laut dan dibangun oleh masyarakat Sentani. Bangunan ini terletak 39 kilometer dari Jayapura dan dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan dalam 35 menit.

Dari tempat ini terhampar pemandangan yang sangat indah menghadap ke lembah yang luas dengan Panorama Danau Sentani yang berlatar belakang Pegunungan Nimboran. Terlihat jelas juga pesawat yang take off maupun landing di Bandara Sentani. Saya begitu takjub dengan keindahan panorama alam yang terbentang luas di bawah kami. Seorang teman becanda beruntunglah kita ditempatkan di Jayapura bisa melihat pemandangan yang begitu indah ini hehe.Untuk bisa masuk kesana harus melalui daerah pos penjagaan Rindam XVIII/Trikora, dan harus menitipkan salah satu KTP sebagai tanda berkunjung ke monumen Jend Mac Arthur.





1 komentar:

  1. Tugu yang memiliki sejarah untuk warga papua, semoga kita selalu menjaga Tugu Macarthuryang menjadi kenang untuk kita selamanya

    BalasHapus